Di dalam suatu larutan, zat yang terlarut dapat berupa zat volatil atau zat nonvolatil. Dibandingkan pelarutnya, zat volatil lebih mudah menguap, sedangkan zat nonvolatol lebih sulit menguap. Larutan dengan zat terlarut nonvolatil menunjukkan fenomena tertentu, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Empat fenomena tersebut disebut dengan sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan menyangkut aspek konseptual dan algoritmik. Aspek konseptual berkaitan dengan penjelasan tentang terjadinya empat fenomena tersebut. Aspek algorotmik berkaitan dengan perhitungan besarnya perubahan yang terjadi berkaitan dengan empat fenomena tersebut.


Apa yang dimaksud dengan sifat koligatif larutan?

Larutan gula (C12H22O11) 0,1M memiliki tekanan uap, titik didih, titik beku dan tekanan osmotik yang sama dengan larutan urea (CO(NH)2) 0,1M. Kedua larutan berisi jumlah partikel zat terlarut yang sama. Sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel yang terlarut tapi tidak bergantung pada sifat dasar zat terlarut disebut sifat koligatif larutan. Zat terlarut dapat berupa atom, ion atau molekul. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih , penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Berikut adalah peta konsep yang menunjukkan konsep tentang sifat koligatif larutan.



Untuk dapat memahami topik ini, Anda dapat melakukan jelajah fenomena dengan cara membuka menu yang disajikan di bawah untuk dapat mengeksplorasi berbagai informasi terkait dengan fenomena sifat koligatif larutan dalam rangka untuk menyelesaikan permasalahan yang disajikan pada setiap topik pembelajaran.