Titik
didih larutan terjadi pada suhu ketika tekanan uap sama dengan tekanan
atmosfer (umumnya 1 atm). Gaya kimia yang terjadi pada larutan natrium klorida
atau larutan gula lebih kuat daripada air murni. Karena itu, molekul air lebih
sulit menguap. Dengan kata lain, adanya zat terlarut nonvolatil menurunkan
tekanan uap suatu larutan. Titik didih larutan dengan zat terlarut nonvolatil
juga terjadi ketika tekanan uap sama dengan tekana atmosfer. Untuk mendapatkan
tekanan uap larutan sama dengan tekanan atmosfer, larutan harus dipanaskan pada
suhu yang lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Artinya, zat terlarut
nonvolatil menaikkan titik didih larutan. Diagram fasa larutan berair yang
mengandung zat terlarut nonvolatil dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4
memperlihatkan diagram fasa dari air dan perubahan yang terjadi dalam larutan
berair. Karena pada suhu berapapun tekanan uap larutan lebih rendah daripada
tekanan uap pelarut murninya, kurva cairan-uap untuk larutan akan terletak di
bawah kurva untuk pelarut murninya. Akibatnya, kurva larutan (garis
putus-putus) memotong garis horizontal yang bertanda P = 1 atm pada suhu yang
lebih tinggi daripada titik didih normal pelarut murni. Analisis grafik ini
menunjukkan bahwa titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih air.
Kenaikan titik didih, ∆Tb, dirumuskan:
Dimana, Tb adalah titik didih larutan dan T0 adalah titik didih pelarut murni. Karena ∆Tb berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap, maka juga berbanding lurus dengan konsentrasi (molalitas) larutan. Dengan kata lain,
Untuk larutan
elektrolit, kenaikan titik didih, Tb dirumuskan:
Dimana i adalah
faktor van’t Hoff, yang memiliki definisi berikut:
Nilai i untuk larutan elektrolit adalah 1. Larutan elektrolit kuat seperti NaCl dan KNO3, memiliki nilai i sebesar 2 dan larutan elektrolit kuat seperti Na2SO4 dan CaCl2, memiliki nilai i sebesar 3. Nilai i larutan elektrolit seperti yang telah disebutkan di atas hanya berlaku untuk larutan encer. Sedangkan untuk larutan pekat nilaii i biasanya lebih kecil karena gaya elektrostatik. larutan encer. Sedangkan untuk larutan pekat nilaii i biasanya lebih kecil karena gaya elektrostatik. Tetapan kenaikan titik didih molal, Kb, bervariasi bergantung pada pelarut yang digunakan. Nilai Kb untuk pelarut yang umum digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.