Bagian 3 : Menentukan titik didih larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit


Note: Sebelum mempelajari topik ini kami harap Anda telah memahami konsep molalitas.


Titik didih larutan terjadi pada suhu ketika tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer (umumnya 1 atm). Gaya kimia yang terjadi pada larutan natrium klorida atau larutan gula lebih kuat daripada air murni. Karena itu, molekul air lebih sulit menguap. Dengan kata lain, adanya zat terlarut nonvolatil menurunkan tekanan uap suatu larutan. Titik didih larutan dengan zat terlarut nonvolatil juga terjadi ketika tekanan uap sama dengan tekana atmosfer. Untuk mendapatkan tekanan uap larutan sama dengan tekanan atmosfer, larutan harus dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Artinya, zat terlarut nonvolatil menaikkan titik didih larutan (Effendy,2012). Diagram fasa larutan berair yang mengandung zat terlarut nonvolatiledapat dilihat pada diagram berikut ini:

 

Diagram diatas memperlihatkan diagram fasa dari air dan perubahan yang terjadi dalam larutan berair. Karena pada suhu berapapun tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murninya, kurva cairan-uap untuk larutan akan terletak di bawah kurva untuk pelarut murninya (Chang, 2005). Akibatnya, kurva larutan (garis putus-putus) memotong garis horizontal yang bertanda P = 1 atm pada suhu yang lebih tinggi daripada titik didih normal pelarut murni. Analisis grafik ini menunjukkan bahwa titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih air. Kenaikan titik didih, ∆Tb, dirumuskan:


∆Tb = Titik didih larutan – Titik didih pelarut

 ∆Tb = Tb - Tb0 

Dimana, Tb adalah titik didih larutan dan T 0 adalah titik didih pelarut murni. Karena ∆Tb berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap, maka juga berbanding lurus dengan konsentrasi (molalitas) larutan. Dengan kata lain, ∆Tb ∞ m 

 ΔTb = Kb x m 

Dimana:

  •  ∆Tb = kenaikan titik didih larutan (ᵒC)

  • Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (ᵒC/molal)

  • m = molalitas

Adapun untuk larutan elektrolit persamaan diatas dapat kita kalikan dengan harga i baik untuk elektrolit kuat maupun lemah. Berikut adalah file PPT yang dapat anda gunakan untuk memahami topik pada subbab ini.






Menyimak Video Pembelajaran Daring
bagian 1




Menyimak Video Pembelajaran Daring
bagian 2